Seandainya Lapisan Es di Kutub Mencair


Kita sudah sering mendengar istilah global warming. Pada ratusan tahun terakhir ini, nampak bahwa suhu bumi sudah naik sekitar 0,5 'C. Sepertinya tidak banyak, tapi pada faktanya suhu yang naik setengah itu berpengaruh besar pada lingkungan kita. Berdasarkan data dari The US Environmental Protection Agency, permukaan laut telah naik 6-8 inci (15-20 cm) dalam ratusan tahun terakhir.

Suhu yang semakin tinggi dapat membuat beberapa gunung es yang mengapung di laut mencair. Tapi sebenarnya yang membuat permukaan laut naik BUKAN gunung es MENGAPUNG yang mencair. Mengapa? Karena permukaan laut sebelum gunung es yang MENGAPUNG mencair dan permukaan laut sesudah gunung es itu mencair hampir SAMA. Coba bayangkan anda punya segelas air dengan beberapa es batu, ukurlah tinggi airnya ketika es batunya masih berbentuk es dan ketika sudah mencair. Sama, bukan? Bahkan permukaan setelah es mencair mungkin LEBIH RENDAH karena massa jenis air lebih besar dari es yang berarti volume air lebih kecil daripada es dengan massa yang sama.

Lalu apa yang membuat lapisan air laut meninggi. Bayangkan pada gelas dengan es batu tadi, anda tambahkan beberapa es batu lagi. Permukaannya pasti naik, kan? Nah, demikian juga halnya dengan air laut, yang menyebabkan naiknya air laut adalah ES YANG BERASAL DARI DARATAN yang patah dan jatuh ke laut. Es di daratan yang disebut gletser akan retak dan kemudian patah ketika suhu meningkat, dan akhirnya jatuh ke laut, menaikkan permukaan air laut.

Jika meningkatnya suhu dapat mempengaruhi gletser dan gunung es, bagaimana jika es yang ada di kutub mencair sehingga permukaan laut naik dramatis? Ini mungkin saja terjadi, tapi tidak ada yang tahu kapan.

FYI, daratan yang paling banyak memiliki es adalah antartika, yang memiliki 90% es dari seluruh es di bumi. Antartika tertutup es setebal rata-rata 7000 feet (2133 meter!). Apabila seluruh antartika mencair, maka air laut akan naik 200 feet (61 meter!!). TAPI pada kenyataannya suhu di sana rata-rata -37'C dan sebagian besar tidak pernah melebihi titik beku. Jadi, es di sana tidak mungkin mencair.

Mari kita lihat kutub yang lain, yaitu kutub utara. ES di kutub utara MENGAPUNG di lautan arktik, sehingga kalau mencair pun air laut tidak akan naik (seperti penjelasan di atas tadi).

Namun, masih ada sejumlah besar es di Greenland yang jika mencair dapat menaikkan permukaan air laut setinggi 20 feet (7 meter). Karena Greenland lebih dekat ke kathulistiwa daripada Antartika, jadi suhu di sana lebih tinggi daripada antartika. Dan es di Greenland lebih mudah mencair.

Ada alasan lain yang tidak se-dramatis mencairnya kutub, yaitu naiknya permukaan laut karena PEMUAIAN AIR. Karena suhu air meningkat, maka air akan memuai (volumenya meningkat, sehingga permukaannya ikut meningkat). Air paling kecil volumenya pada 4'C, di bawah maupun diatas itu volume air akan semakin bertambah, menaikkan permukaan air laut.

Pada tahun 1955, International Panel on Climate Change dalam sebuah seminarnya mengeluarkan laporan perubahan batas ketinggian air laut pada tahun 2100, ada yang memperkirakan air laut akan naik 20 inch (50 cm) dengan perkiraan terendah 6 inch (15 cm) dan tertinggi 37 inch (95 cm). Kenaikan ini berasal dari pemuaian air laut dan mencairnya gletser-gletser dan lempengan es. Kenaikan 50 cm saja sudah fatal karena akan mempengaruhi daerah-daerah pantai, terutama ketika terjadi badai.
Related Post